Advertisement
Batam Kriminal Pilihan Editor
Beranda » “10 Tahun Tanpa Jawaban, Misteri Pembunuhan Try Chintya Prasetya Warga Bengkong Masih Gelap Meski Berganti Kapolda”

“10 Tahun Tanpa Jawaban, Misteri Pembunuhan Try Chintya Prasetya Warga Bengkong Masih Gelap Meski Berganti Kapolda”

Republikbersuara.com, Batam – Kasus pembunuhan sadis yang menimpa Try Chintya Prasetya (17), warga Bengkong Kartini, Batam, hingga kini masih menyisakan tanda tanya besar. Chintya ditemukan tewas dengan luka mengenaskan di selokan jalan keluar Hotel Vista, Lubuk Baja, pada Sabtu pagi, 8 Agustus 2015, sekitar pukul 09.00 WIB. Luka menganga di leher serta memar di wajahnya memperlihatkan betapa kejamnya pelaku menghabisi nyawa remaja ini.

Perjalanan panjang penyidikan kepolisian selama satu dekade belum juga memberikan jawaban. Padahal sejak awal kasus ini mencuri perhatian publik karena terjadi hanya beberapa bulan setelah Chintya resmi menikah dengan seorang pria bernama Diva Despriono. Peristiwa tragis tersebut sontak mengguncang warga Batam, khususnya kalangan orang tua yang khawatir terhadap keselamatan anak-anak gadis mereka.

Proses Penyelidikan yang Mandek

Polisi telah memeriksa belasan saksi, mulai dari suami korban, keluarga suami, hingga keluarga besar Chintya sendiri. Nama Diva sempat terseret menjadi terduga pelaku utama. Namun seiring berjalannya penyelidikan dan berbagai pemeriksaan, tuduhan itu perlahan menguap. Kepolisian kala itu menyatakan tidak cukup bukti untuk menetapkan Diva sebagai tersangka.

Hasil autopsi menunjukkan bahwa korban meninggal akibat tusukan berulang pada beberapa bagian tubuh. Di lokasi penemuan jasad, polisi menemukan kunci motor serta identitas Chintya. Namun, sepeda motor Honda Beat merah milik korban baru ditemukan sehari kemudian, terparkir di dekat halte minimarket Jodohcenter, Bengkong. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa tempat penemuan mayat bukanlah lokasi utama pembunuhan, melainkan hanya tempat pembuangan.

Lebih Kurang 32 Perusahaan Provider Internet Diduga “Kedip Mata” dengan PLN Batam

Meski demikian, titik terang tak kunjung muncul. Hingga kini, polisi belum mampu mengungkap motif di balik pembunuhan tersebut, apalagi menangkap pelakunya.

Bayang-Bayang Teror di Tahun 2015

Kematian Chintya bukan satu-satunya tragedi yang menimpa remaja putri di Batam pada tahun itu. Setidaknya tercatat tiga kasus pembunuhan yang korbannya sama-sama masih belia. Rangkaian kasus itu sempat memicu keresahan massal. Warga khawatir ada pembunuh berantai yang mengincar gadis-gadis muda di kota industri ini. Namun hingga kini, kekhawatiran tersebut tidak pernah mendapatkan jawaban pasti.

Berganti Kapolda, Kasus Tetap Membeku

Selama sepuluh tahun terakhir, Kepolisian Daerah Kepulauan Riau telah mengalami pergantian kepemimpinan berkali-kali. Namun perubahan pucuk pimpinan tidak diikuti dengan perkembangan signifikan dalam penanganan kasus Chintya. Berkas penyelidikan seolah mengendap begitu saja, dan publik tidak pernah mendapatkan kepastian hukum.

Tanggapan Kuasa Hukum Gordon Silalahi Usai Hakim Sidang Kuliti 8 Saksi

Bagi masyarakat Bengkong dan keluarga korban, kekecewaan semakin besar seiring berjalannya waktu. Banyak pihak menilai bahwa aparat penegak hukum belum memberikan keseriusan penuh. Padahal, kasus ini dianggap penting untuk mengembalikan rasa aman masyarakat Batam.

Pertanyaan yang Tak Terjawab

Siapa sebenarnya pelaku pembunuhan? Apa motif di balik kejahatan kejam itu? Mengapa kasus ini dibiarkan tanpa penyelesaian meski sudah melibatkan banyak saksi? Pertanyaan-pertanyaan ini terus bergema di kalangan warga Batam hingga hari ini.

Sepuluh tahun sudah berlalu, namun rasa kehilangan keluarga korban dan trauma masyarakat tetap nyata. Kasus Chintya kini kembali dipertanyakan publik, terutama setelah melihat begitu banyak perkara kriminal lain yang lebih baru bisa terungkap lebih cepat.

Bagi warga Batam, keadilan untuk Try Chintya Prasetya bukan hanya soal menuntut jawaban bagi keluarga, melainkan juga soal memastikan hukum benar-benar berjalan untuk melindungi nyawa setiap warganya. Hingga saat ini, harapan itu masih tergantung di udara.

Bermodal Botol Air Mineral, Tisu, Garam, 6 Pelaku Hipnotis Incar Lansia Keturunan Tionghoa

(jim)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement